Kamis, 05 Desember 2013

Aku Tak Pernah Mengerti



Sejujurnya hati ini masih tetap untukmu pangeranku Namun, aku sedang tak ingin berperang dengan keadaan dan waktu yang menunggu Aku tak ingin lagi lelah dalam bayang tanya ‘apa kau juga miliki rasa yang sama?’Maafkan aku terpaksa regangkan jalinan silaturahmi kita Aku tak ingin habiskan waktu dengan segala keraguanku juga orang tua ku Aku selalu berharap kisah indah bahagia itu memihak kita Bukan cerita berakhir lara dalam duka Aku tak pernah tau Mengapa namamu selalu penuhi otakku Rasanya menjadi
tak perlu bagiku, miliki berlian dengan kilaunya Karena bagiku bayangmu selalu kalahkan silaunya Aku tak pernah mengerti Mengapa kata indah itu selalu hadir semenjak namamu terukir Aneh itu menjadi tak asing bagiku Saat sedikit tersirat tentang mu, kau selalu tiba tanpa terduga Kau selalu hadir seperti sihir Rasa itu seakan selalu menghadirkan jiwamu Entah, aku tak ingin begitu membesarkannya Aku tlah belajar, agar tak menaruh harapan besar Karena terkadang, ada saja rasa yang tak sama Tak semua memperoleh cintanya Meski ada saja angan tuk jadi nyata Mimpiku yang sederhana tentang kita Tentang kita yang ku harap menjadi apa yang tak bisa dipisahkan Bukan kita sekedar kata Sekedar kata pengganti bahasa Sepertinya rasa itu hanya kan ku genggam di duniaku, tanpa sedikitpun menyentuh duniamu Aku tak mau rasa ini membebanimu di kemudian hari Biarlah rasa itu menetap di sanubari Meski mungkin takkan bisa ku akhiri. Aku tak pernah mengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar